Bagi para ikhwan Thoriqoh Qadiriyah Naqsyabandiyah, pelaksanaan Shalat Sunnah Lidaf'il Bala' bukanlah hal yang asing. Seperti yang diajarkan Pangersa Abah Anom (Syekh Ahmad Shohibul Wafa Taajul Arifin), shalat itu dilaksanakan ba'da shalat Isya dan sebelum shalat Subuh. Jadi, ikhwan dan akhwat TQN PP Suryalaya memang sudah dibiasakan melaksanakan tugas itu dua kali dalam sehari.
Shalat Sunat Lidaf'il Bala' merupakan shalat sunnah yang bertujuan mencegah atau menolak berbagai bala dari mana pun. Karena datangnya bala itu ternyata selalu tiba-tiba dan tidak pernah memberi tahu, apalagi SMS, maka para ikhwan dan akhwat merasa perlu untuk menjalankannya secara rutin.
Khusus pada hari Rabu di setiap akhir bulan Shafar, Pangersa Abah Anom juga telah menyerukan dalam pertemuan para Wakil Talqin pada hari Rabu tanggal 25 Februari 2009 dan dilaksakan ba'da shalat Isroq, Istiadzah, dan Istikharah, sebanyak empat rakaat. Bisa dengan dua salam atau satu salam. Di setiap rakaat, kita dianjurkan membaca surat Al-Kautsar sebanyak 17 kali, Al-Ikhlas sebanyak lima kali, Al-Falaq sebanyak satu kali, dan surat An-Nas sebanyak satu kali sebagaimana dijelaskan dalam kitab Sunnanul Mardhiyah karya Syekh Abdul Ghouts Saefullah Al-Maslul hal 50.
Adapun kaifiat pelaksanaannya sebagai berikut :
Sebelum memulai shalat mengucapkan istighfar sebanyak 3 kali sebagai berikut :
"Astaghfirullahal ’azhiim alladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaiih, taubatan ’abdin dzhoolimin la yamliku linafsihi dhorron walaa naf’aan, wala mautan, walaa hayaatan, walaa nusyuuron.”
Artinya : “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat yang tiada Tuhan kecuali Dia, Yang Maha Hidup dan Maha Tegak dan aku bertaubat kepada-Nya. Taubat hamba yang zhalim, yang tidak bisa menguasai dalam dirinya kemadharatan yang ada padanya, kemanfaatannya, matinya, hidupnya, dan pada waktu dikembalikannya.”
Niat Shalat Sunnah Lidaf'il Bala':
Artinya : “Aku berniat shalat sunah lidaf’il bala dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Setelah selesai shalat sunat kemudian berdo'a sebanyak 3 kali, dengan lafadz doanya sebagai berikut :
“Bismiillaahiirahmaaniirahiim, yaa syadiidaalquwwaa wa yaa syadiidaalmihaali, Allahumma innii a’udzuubika bikalimaatikat taammaati kullihaa minar riihil ahmari waminad daa-il akbari fin nafsi waddami wallahmi wal’udzmi waljuluudi wal’uruuqi subhaanaka idzaa qhodhoita amron an taquula lahuu kun fayakuun (Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar) birrohmatika yaa arhamarrohimiin.”
Artinya : “Ya Allah, dengan kalimat-Mu yang sempurna, sesungguhnya aku berlindung dari Riihil Ahmar (Angin Merah) dan dari cobaan yang besar dalam diri, dalam darah, dalam daging, dalam tulang, dan dalam setiap tetes keringat. Maha Suci Engkau (Dzat Yang) jika Engkau menghendaki sesuatu maka Engkau berkata padanya : ‘Jadilah’, maka jadilah. (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar), dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
Kebiasaan melaksanakan shalat Lidaf'il Balaa' pada hari Rabu di penghujung bulang Safar dinukil dari kitab Al-Jawahir Khomsi (halaman 51-52) dan juga kitab Kanzunnajah. Inti pesan yang disampaikan Syekh Al-Kamil Fariduddin Sakrajanji, "Saya telah melihat dalam aurad Al-Khawaja Mu'iduddin Q.S, sesungguhnya dalam setiap tahun Allah SWT menurunkan 320.000 bala' penyakit dan seluruhnya di hari Rabu akhir di bulan Safar. Maka hari tersebut merupakan hari yang tersusah dari hari-hari yang lain dalam satu tahun".
"USHOLLI SUNNATAN LIDAF'IL BALAA'I ROK'ATAINI LILLAHI TA'ALA"
Artinya : “Aku berniat shalat sunah lidaf’il bala dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Setelah selesai shalat sunat kemudian berdo'a sebanyak 3 kali, dengan lafadz doanya sebagai berikut :
“Bismiillaahiirahmaaniirahiim, yaa syadiidaalquwwaa wa yaa syadiidaalmihaali, Allahumma innii a’udzuubika bikalimaatikat taammaati kullihaa minar riihil ahmari waminad daa-il akbari fin nafsi waddami wallahmi wal’udzmi waljuluudi wal’uruuqi subhaanaka idzaa qhodhoita amron an taquula lahuu kun fayakuun (Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar) birrohmatika yaa arhamarrohimiin.”
Artinya : “Ya Allah, dengan kalimat-Mu yang sempurna, sesungguhnya aku berlindung dari Riihil Ahmar (Angin Merah) dan dari cobaan yang besar dalam diri, dalam darah, dalam daging, dalam tulang, dan dalam setiap tetes keringat. Maha Suci Engkau (Dzat Yang) jika Engkau menghendaki sesuatu maka Engkau berkata padanya : ‘Jadilah’, maka jadilah. (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar), dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
Kebiasaan melaksanakan shalat Lidaf'il Balaa' pada hari Rabu di penghujung bulang Safar dinukil dari kitab Al-Jawahir Khomsi (halaman 51-52) dan juga kitab Kanzunnajah. Inti pesan yang disampaikan Syekh Al-Kamil Fariduddin Sakrajanji, "Saya telah melihat dalam aurad Al-Khawaja Mu'iduddin Q.S, sesungguhnya dalam setiap tahun Allah SWT menurunkan 320.000 bala' penyakit dan seluruhnya di hari Rabu akhir di bulan Safar. Maka hari tersebut merupakan hari yang tersusah dari hari-hari yang lain dalam satu tahun".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar