Jumat, 28 Mei 2010

KUFUR

PENGERTIAN KUFUR
A. Menurut Bahasa
Kufur berasal dari kata “kafaro – yakfuru – kufron” atau dari kata “al-kufru” yang artinya menutupi atau menyembunyikan sesuatu, seperti seorang petani sedang menanam biji jagung maka dia akan menutupi biji tersebut dengan tanah dalam hal ini pekerjaan petani tersebut disebut kufur.

B. Menurut Istilah
Kufur menurut istilah adalah menutupi sesuatu yang benar karena dia tidak suka dengan kebenaran tersebut.

C. Menurut Syara’
Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan menambahkan sedangkan menurut syara’ kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau tidak mendustakannya.

Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan membagi kufur ke dalam 2 jenis* :
1. Kufur Besar
2. Kufur Kecil

Kufur Besar
Kufur besar bisa mengeluarkan seseorang dari agama Islam.
Kufur besar ada lima macam:
[1]. Kufur Karena Mendustakan. Dalilnya adalah firman Allah:
‘Artinya : Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah atau mendustakan kebenaran tatkala yang hak itu datang kepadanya ? Bukankah dalam Neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir ?” [Al-Ankabut : 68]
[2]. Kufur Karena Enggan dan Sombong, Padahal Membenarkan. Dalilnya firman Allah:
“Artinya : Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, ‘Tunduklah kamu kepada Adam’. Lalu mereka tunduk kecuali iblis, ia enggan dan congkak dan adalah ia termasuk orang-orang kafir” [Al-Baqarah : 34]
[3]. Kufur Karena Ragu. Dalilnya adalah firman Allah:
“Artinya : Dan ia memasuki kebunnya, sedang ia aniaya terhadap dirinya sendiri ; ia berkata, “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira Hari Kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Rabbku, niscaya akan kudapati tempat kembali yang baik” Temannya (yang mukmin) berkata kepadanya, ‘Apakah engkau kafir kepada (Rabb) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian Dia menjadikan kamu seorang laki-laki ? Tapi aku (percaya bahwa) Dialah Allah Rabbku dan aku tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun” [Al-Kahfi : 35-38]
[4]. Kufur Karena Berpaling. Dalilnya adalah firman Allah:
“Artinya : Dan orang-orang itu berpaling dari peringatan yang disampaikan kepada mereka” [Al-Ahqaf : 3]
[5]. Kufur Karena Nifaq. Dalilnya adalah firman Allah:
“Artinya : Yang demikian itu adalah karena mereka beriman (secara) lahirnya lalu kafir (secara batinnya), kemudian hati mereka dikunci mati, karena itu mereka tidak dapat mengerti” [Al-Munafiqun : 3]

Kufur Kecil
Kufur kecil yaitu kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, dan ia adalah kufur amali. Kufur amali ialah dosa-dosa yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar. Seperti kufur nikmat, sebagaimana yang disebutkan dalam firmanNya:

“Artinya : Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkari dan kebanyakan mereka adalah orang-orang kafir” [An-Nahl : 83]

Termasuk juga membunuh orang muslim, sebagaimana yang disebutkan dalam sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Artinya : Mencaci orang muslim adalah suatu kefasikan dan membunuhnya adalah suatu kekufuran” [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]

Dan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Artinya : Janganlah kalian sepeninggalku kembali lagi menjadi orang-orang kafir, sebagian kalian memenggel leher sebagian yang lain” [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]

Termasuk juga bersumpah dengan nama selain Allah. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Artinya : Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik” [At-Tirmidzi dan dihasankannya, serta dishahihkan oleh Al-Hakim]

Yang demikian itu karena Allah tetap menjadikan para pelaku dosa sebagai orang-orang mukmin. Allah berfirman :
“Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishash berkenan dengan orang-orang yang dibunuh” [Al-Baqarah : 178]

Allah berfirman :
“Artinya : Maka barangsiapa mendapat suatu pemaafan dari saudarnya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma’af) membayar (diat) kepada yangmemberi maaf dengan cara yang baik (pula)” Al-Baqarah : 178]

Yang dimaksud dengan saudara dalam ayat di atas –tanpa diargukan lagi- adalah saudara seagama, berdasarkan firman Allah:
“Artinya : Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain, maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali, kepada perintah Allah, jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang berlaku adil. Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” [Al-Hujurat : 9-10]

Kesimpulan Perbedaan Antara Kufur Besar Dan Kufur Kecil
[1]. Kufur besar mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menghapuskan (pahala) amalnya, sedangkan kufur kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, juga tidak menghapuskan (pahala)nya sesuai dengan kadar kekufurannya, dan pelakunya tetap dihadapkan dengan ancaman.
[2]. Kufur besar menjadikan pelakunya kekal dalam neraka, sedankan kufur kecil, jika pelakunya masuk neraka maka ia tidak kekal di dalamnya, dan bisa saja Allah memberikan ampunan kepada pelakunya, sehingga ia tiada masuk neraka sama sekali.
[3]. Kufur besar menjadikan halal darah dan harta pelakunya, sedangkan kufur kecil tidak demikian.
[4]. Kufur besar mengharuskan adanya permusuhan yang sesungguhnya, antara pelakunya dengan orang-orang mukmin. Orang-orang mukmin tidak boleh mencintai dan setia kepadanya, betapun ia adalah keluarga terdekat. Adapun kufur kecil, maka ia tidak melarang secara mutlak adanya kesetiaan, tetapi pelakunya dicintai dan diberi kesetiaan sesuai dengan kadar keimananny, dan dibenci serta dimusuhi sesuai dengan kemaksiatannya.

Hal yang sama juga dikatakan dalam perbedaan antara pelaku syirik besar dan syirik kecil

*[Disalin dari kitab At-Tauhid Lis Shaffitss Tsalis Al-Ali, Edisi Indonesia Kitab Tuhid 3, Penulis Dr Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, Penerjemah Ainul Harits Arifin Lc, Penerbit Darul Haq]

Orang yang kufur dinamakan kaafir isim jama’nya kuffaar.

KH. Abdul Fatah Ghazali menerangkan pembagian kafir sbb :
1. Kafir Mutlak, LISAN DAN HATI MENUTUPI KEBENARAN
tidak mau menerima dan mengakui lahir batin (baik lisan maupun hati) kepada kebenaran (tidak mengakui Allah dan Rasul-Nya) seperti contoh : Raja Namrudz, Raja Fir’aun dan Komunis
2. Kafir Jumud, HATI MENGAKUI KEBENARAN TAPI LISAN MENUTUPINYA
hatinya menerima dan mengakui kebenaran (mengakui Allah dan Rasul-Nya) tapi lahirnya (lisannya) tidak mau mengakui seperti contoh : Iblis
3. Kafir Inad, LISAN DAN HATI MENERIMA KEBENARAN TAPI TIDAK MAU AMAL
lahir batin mengakui kebenaran (mengakui Allah dan Rasul-Nya) tapi tidak mau mempraktikan seperti contoh : Abu Thalib, orangnya disebut mu’anid
4. Kafir Nifaq, LISAN MENERIMA KEBENARAN TAPI HATI MENUTUPINYA
lisan secara lahiriyah mengakui kebenaran (mengakui Allah dan Rasul-Nya) tapi hati secara batin tidak mengakuinya seperti contoh : seseorang yang berkata saya percaya Allah tapi tidak dalam hatinya, orangnya disebut munafiq

Pembagian Kufur Menurut Penjelasan KH. Abd. Fatah Ghazali sbb :
1. Kufur Qouli (Kufur Ucapan) merupakan pekerjaan lisan contoh : memanggil nama orang dengan nama binatang, menyalahkan ciptaan Allah dsb.
2. Kufur Fi’li (Kufur Perbuatan) merupakan pekerjaan anggota badan contoh : shodaqoh dari hasil curian dsb.
3. Kufur I’tiqod (Kufur Tekad) merupakan pekerjaan hati contoh : menyangka-nyangka Allah lemah, kesulitan mengurus makhluk dsb.

KUFUR NIKMAT
Adalah mentashorufkan (menggunakan) nikmat pemberian Allah bukan pada jalan yang diridhoi-Nya.

TIDAK BERZIKIR ADALAH KUFUR
Allah SWT telah berfirman dalam hadits qudsi : “apabila kamu zikir (ingat) kepada-Ku maka kamu telah bersyukur kepada-Ku dan apabila kamu lupa kepada-Ku maka kamu telah kufur kepada-Ku”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar